BTC Miner Giat Jual Aset, Bitcoin Makin Sulit Gapai Target US$100.000?
Bitcoin miner terekam kian gencar memangkas kepemilikan mereka dalam beberapa minggu belakangan seiring harga koin ini terus berada di bawah level kritis US$100.000. Pada waktu publikasi, koin terkemuka ini diperdagangkan di angka US$98.535. Harganya turun 1% dari rekor ATH US$99.860 yang tercapai pada sesi perdagangan Jumat (22/11).
Seiring dengan pasar BTC mulai bergerak sideways, kalangan miner mungkin terdorong untuk mendistribusikan lebih lanjut kepemilikan mereka demi meraih keuntungan ataupun menutupi biaya mining yang terus melambung.
Bitcoin Miner Jual Aset
Menurut data dari CryptoQuant, cadangan Bitcoin miner telah turun ke level terendah sejak awal tahun ini. Dan sekarang, jumlahnya berada di 1,81 juta BTC.
Adapun guna metrik ini yaitu melacak jumlah koin yang disimpan di wallet para miner. Jumlahnya mencerminkan cadangan koin yang belum dijual. Melandainya cadangan semacam ini menunjukkan bahwa miner di jaringan Bitcoin mulai mendistribusikan koin mereka, baik dalam rangka mencairkan profit maupun menutup biaya terkait mining.
Tak hanya itu, nilai arus bersih BTC miner juga mengonfirmasi tren harian penjualan koin oleh miner di jaringan. Saat ini, nilai metrik ini negatif di angka -1.172 BTC.
Sebagai pengingat, arus bersih miner sendiri mengacu pada jumlah bersih Bitcoin yang dibeli atau dijual oleh miner. Cara menghitungnya adalah dengan mengurangi jumlah Bitcoin yang dijual dari jumlah yang dibeli. Ketika angkanya negatif, ini artinya miner menjual lebih banyak koin daripada yang mereka beli. Ini seringkali menjadi sinyal bearish dan sekaligus pendahulu untuk tren turun harga jangka pendek.
Prediksi Harga BTC: Bull Masih Memegang Kemudi
Walaupun Bitcoin miner telah menambah tekanan jual dalam beberapa minggu terakhir, bias/kecenderungan bullish pada faktanya Bitcoin tetap signifikan. Hal ini tecermin dari posisi titik-titik indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR), yang saat ini berada di bawah harga BTC.
Parabolic SAR membantu mengidentifikasi arah tren aset dan titik-titik potensi reversal. Ketika titik-titik ini berada di bawah harga aset, ini menunjukkan tren bullish. Para trader menafsirkan ini sebagai sinyal untuk membuka posisi long dan keluar dari posisi short.
Jika tren ini berlanjut, harga BTC diramal akan kembali mencetak rekor all-time high (ATH) di US$99.860 dan berpotensi melampaui batas psikologis US$100.000. Di sisi lain, fenomena berupa melonjaknya aktivitas ambil untung dapat membatalkan prospek bullish ini. Jika tekanan beli melemah, harga BTC mungkin terpaksa harus turun ke US$88.986.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.