Diarycrypto.com – Robinhood Markets Inc., platform perdagangan populer, melaporkan lonjakan laba yang signifikan pada kuartal kedua tahun 2024. Pendapatan bersih perusahaan mencapai angka mengesankan sebesar USD 682 juta atau setara dengan Rp10,8 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh kinerja kuat di segmen opsi dan mata uang kripto. Pendapatan berbasis transaksi melonjak 69% menjadi USD 327 juta, dengan kontribusi besar dari peningkatan pendapatan opsi sebesar 16% dan lonjakan pendapatan mata uang kripto sebesar 232%.
Faktor Pendorong Laba Robinhood Meroket:
- Kebangkitan Saham Meme dan Kripto: Minat yang kembali muncul pada saham meme seperti GameStop, dipicu oleh kembalinya influencer Keith Gill ke media sosial, mendorong peningkatan volume perdagangan di platform Robinhood. Selain itu, pasar kripto juga mengalami kebangkitan pada paruh pertama tahun ini, dipimpin oleh kenaikan harga Bitcoin setelah persetujuan SEC terhadap dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) untuk melacak harga spot Bitcoin dan Ethereum.
- Suku Bunga yang Lebih Tinggi: Lingkungan suku bunga yang lebih tinggi juga berkontribusi pada pertumbuhan pendapatan Robinhood, terutama melalui peningkatan pendapatan bunga bersih yang berasal dari investasi margin.
Meskipun ada kekhawatiran tentang potensi perlambatan ekonomi atau resesi, manajemen Robinhood tetap optimis tentang prospek pertumbuhan perusahaan. Jason Warnick, Kepala Keuangan Robinhood, menyatakan keyakinannya bahwa perusahaan berada pada posisi yang baik untuk menghadapi tantangan ekonomi makro.
Kinerja keuangan Robinhood yang kuat pada kuartal kedua 2024 mencerminkan kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan peluang di pasar opsi dan kripto yang sedang berkembang. Dengan strategi pertumbuhan yang kuat dan fokus pada inovasi produk, Robinhood tampaknya siap untuk melanjutkan kesuksesannya di masa depan.